Gambar :
Tak banyak yang mengetahui
tentang satu divisi rahasia dalam jajaran Kopassus, pasukan khusus yang menjadi
tulang punggung TNI Angkatan Darat Indonesia. Divisi ini dikenal sebagai
Sat-81, sebuah entitas yang melibatkan diri dalam operasi-operasi yang penuh
misteri dan tantangan.
Sat-81, atau Satuan
Penanggulangan Teror 81, adalah titik puncak kemampuan Kopassus yang ditetapkan
pada tahun 1981 oleh Luhut Panjaitan dan Prabowo. Mereka adalah ujung tombak
dalam menanggapi situasi anti-teror di tanah air.
Dibandingkan dengan satuan
lainnya, Sat-81 adalah kelompok pilihan yang hanya dipanggil ketika ancaman
kompleks dan sulit muncul. Mereka dilatih untuk bertindak dalam hitungan menit,
bukan jam, dan beroperasi di bawah kerahasiaan total.
Kehadiran mereka dalam operasi-operasi
kritis seperti penanganan bom di Sarinah Thamrin pada Januari 2016, atau
penumpasan kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua pada Mei 2018, membuktikan
kredibilitas mereka dalam menangani situasi yang genting.
Namun, Sat-81 bukanlah wajah yang
terang-terangan terlihat dalam medan. Mereka ahli dalam menyamar, bahkan
menyelinap di antara masyarakat umum, berpura-pura menjadi berbagai profesi,
termasuk polisi, untuk menjalankan misi mereka dengan tanpa terdeteksi.
Kekuatan mereka tidak diumumkan
secara terbuka, dan semua detail mengenai personel dan peralatan mereka dijaga
dengan ketat. Bahkan keluarga anggota Sat-81 tidak diberi tahu tentang tugas
atau lokasi di mana mereka dikerahkan. Mereka hanya mengetahui misi mereka
ketika sudah berada di dalam pesawat atau kapal yang membawa mereka menuju
tujuan.
Dalam operasi mereka, Sat-81
bergerak dalam unit-unit kecil, seringkali hanya beranggotakan sepuluh orang
atau bahkan lebih sedikit. Mereka tidak memakai tanda pengenal kepangkatan,
membuat kehadiran mereka semakin sulit untuk terdeteksi.
Meski jumlah personel Sat-81
tetap menjadi rahasia, diperkirakan bahwa mereka memiliki kekuatan yang
signifikan, mungkin mencapai ribuan personel yang siap untuk bertindak kapan
pun diperlukan.
Sat-81 menjadi legenda dalam
komunitas pasukan khusus, menjadi tolok ukur dalam segala hal, dari latihan
hingga kemampuan, perlengkapan hingga strategi operasional mereka. Namun, dalam
medan yang dihadapi pasukan gerilya, peran Sat-81 mungkin digantikan oleh
divisi lain yang memiliki keahlian yang lebih sesuai.
Dengan semua keahlian dan misteri
yang menyelimuti mereka, Sat-81 tetap menjadi elemen kunci dalam menjaga
kedaulatan dan keamanan Indonesia.
Komentar
Posting Komentar