Kue dari Lumpur di Haiti
Banyak yang mungkin tidak percaya bahwa tanah dapat dijadikan bahan untuk makanan cemilan atau bahkan untuk menemani secangkir teh atau kopi pagi. Namun, di beberapa tempat di dunia, praktik ini benar-benar ada. Di Indonesia, khususnya di Tuban dan Brebes, terdapat sebuah jenis kerupuk yang unik, dikenal sebagai kerupuk ampo, yang ternyata berasal dari tanah.
Namun, jauh di Haiti, cerita yang lebih menyentuh terungkap. Di tengah kemiskinan yang melanda, sebagian besar penduduk Haiti, terutama di wilayah seperti Cite Soleil, menjadi sangat tergantung pada kreativitas ekstrim mereka untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Di pulau-pulau kecil di sekitar Haiti, masyarakat masih mengandalkan lumpur sebagai bahan makanan mereka. Kondisi ekonomi yang rentan membuat makanan yang diimpor dari Amerika sulit dijangkau oleh sebagian besar penduduk. Dalam situasi ini, mereka menggunakan sumber daya lokal yang ada - lumpur
Cite Soleil, sebuah wilayah kumuh di Haiti, menjadi pusat industri kue lumpur ini. Masyarakatnya, terjebak dalam kemiskinan, mencari nafkah dengan membuat dan menjual makanan yang dianggap kotor ini. Kue-kue lumpur yang sudah jadi dikeringkan di halaman seperti tembikar di bawah terik matahari Karibia, sering kali tercampur dengan debu dan kotoran lainnya.
Kisah ini bukan hanya tentang makanan dari tanah,
tetapi juga tentang kreativitas dan ketahanan manusia dalam menghadapi
tantangan hidup yang sulit. Di satu sisi, kerupuk ampo di Indonesia mungkin
menjadi bentuk tradisional inovasi kuliner, sementara di sisi lain, kue lumpur
di Haiti mencerminkan keberanian dan ketahanan manusia dalam menghadapi
kesulitan ekonomi.
Menggunakan tanah sebagai bahan makanan mungkin terdengar
aneh bagi sebagian orang, tetapi di balik setiap resep sederhana ini, ada
cerita kehidupan yang penuh perjuangan dan ketahanan.
Komentar
Posting Komentar